Nama Kelompok :
Achmad Maulana Yusuf Bachtiar (54409714)
Azhari Muis (56409225)
Dendy Perdana Putra (51409497)
Ihsan Sulistio .H (53409543)
Kiky Dwiyantoro (56409040)
Rudy Afriadi (51409091)
4IA07
Minggu, 11 November 2012
Sabtu, 10 November 2012
Badan Usaha
Definisi
Badan usaha merupakan
kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang terdiri dari
faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah tangga ekonomi yang bertujuan mencari
laba dengan faktor-faktor produksi.
Untuk mendirikan
badan usaha, perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a. Barang dan jasa
yang akan diperdagangkan
b. Pemasaran barang
dan jasa yang diperdagangkan
c. Penentuan harga
pokok dan harga jual barang dan jasa yang diperdagangkan
d. Pembelian
e. Kebutuhan tenaga
kerja
f. Organisasai intern
g. Pembelanjaan
h. Jenis badan usaha
yang dipilih
Pemilihan atas suatu
jenis badan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
a. Tipe usahanya:
perkebunan, perdagangan, atau industri
b. Luas operasinya atau
jangkauan pemasaran yang hendak dicapai
c. Modal yang
dibutuhkan untuk memulai usaha
d. Sistem pengawasan
yang dikehendaki
e. Tinggi rendahnya
resiko yang dihadapi
f. Jangka waktu ijin
operasional yang diberikan pemerintah
g. Keuntungan yang
direncanakan
Dengan demikian kita
dapat melihat adanya perbedaan yang jelas antara perusahaan dengan badan usaha,
yaitu:
a. Perusahaan
menghasilkan barang atau jasa, sedangkan Badan Usaha menghasilkan keuntungan
atau sebaliknya mendatangkan kerugian
b. Perusahaan adalah
alat badan usaha yang dapat berupa bengkel, pabrik, kedai, toko, kantor, dan
sebagainya, sedangkan Badan Usaha merupakan kesatuan organisasi yang dapat
berupa Firma (Fa), Perseroan Komanditer (CV), Perseroan Terbatas (PT) dan
lain-lain.
c. Perusahaan
merupakan alat badan usaha untuk mencari keuntungan, sedangkan badan usaha itu
sebagai kesatuan yuridis dan ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan.
Jenis-Jenis Badan Usaha dan Kegiatan
Ekonomi di Indonesian
1.Jenis-Jenis
Usaha Dalam Bidang Ekonomi
a.
Agraris
Usaha
dalam bidang agraris menggunakan lahan tanah sebagai faktor produksi utama.
Misalnya pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Bidang
agraris dapat menghasilkan bahan pangan seperti padi, sayur, daging, ikan dan
susu. Bidang ini juga dapat menghasilkan bahan baku industri seperti tebu,
cokelat kelapa sawit dan kapas.
b.
Industri
Usaha
bidang industri merupakan jenis usaha yang mengola bahan mentah menjadi bahan
jadi, bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi
bahan jadi.
- Bahan mentah
adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan,
misalnya kapas dan kayu gelondongan.
- Bahan setengah
jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu diolah lagi
agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan tepung bagi
industri roti.
- Bahan jadi
adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan,
misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil :
pengrajin sepatu, mebel, alat-alat rumah tangga, dan tahu tempe.
Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan
elektronik.
c.
Perdagangan
Usaha
dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi
kepada pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan
bangunan dan makanan.
d.
Jasa
Usaha
bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan
memberikan pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter
dan paramedis.
2.
Pengelolaan Usaha
a.
Usaha yang dikelola sendiri/perorangan
Usaha
yang dikelola sendiri merupakan usaha yang didasarkan atas kepemilikan modal
secara tunggal.
Kelebihan
- Pemilik bebas
mengatur usahanya
- Semua keuntungan
dapat dinikmati sendiri
- Rahasia
perusahaan terjamin
Kekurangan
- Modal terbatas
- Kemampuan tenaga
pengelola terbatas
- Kesinambungan
usaha kurang terjamin
- Semua resiko
ditanggung sendiri
b.
Usaha Yang Di Kelola Kelompok
1.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu
a.
Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan
ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari
keuntungan.
b.
Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan
ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk melayani
masyarakat dan mencari keuntungan
c.
Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan
ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh
negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.
2.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
a.
Firma (Perusahaan Persekutuan)
Firma
adalah badan usaha yang dimiliki oleh palaing sedikit dua orang. Kemajuan Firma
dan semua resiko ditanggung bersama.
b.
Persekutuan Komanditer (CV)
CV
adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang . Pemilik modal
dalam CV disebut anggota. Dalam CV terdapat dua macam keanggotaan, yaitu
anggota aktif dan pasif. Anggota aktif bertanggung jawab penuh terhadap
jalannya perusahaan. Anggota pasif hanya sevbatas pemilik modal.
c.
Perseroan Terbatas (PT)
PT
adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang melalui penjualan
saham. Saham adalah surat tanda bukti keikutsertaan menjadi pemilik perusahaan.
Setiap pemegang saham akan mendapatkan deviden yaitu laba perusahaan
yang dibagikan kepada pemegang saham.
3.
Koperasi
Koperasi
adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz
kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat
dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
- Koperasi Sekolah
- Koperasi Pegawai
Republik Indonesia
- KUD
- Koperasi
Konsumsi
- Koperasi Simpan
Pinjam
- Koperasi
Produksi
Kegiatan
Ekonomi Di Indonesia
1.
Kegiatan Produksi
Produksi
adalah kegiatan yang menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Pihak yang melakukan kegiatan produksi
disebut Produsen.
2.
Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen. Pihak yang melakukan kegitan distribusi disebut distributor.
Pihak
yang melakukan distribusi antara lain:
a.
Agen; pihak yang ditujukan oleh produsen untuk menyalurkan produksinya
b.
Pedagang Besar; pihak yang membeli barang dengan jumlah besar kemudian dijual
lagi kepada pengecer
c.
Pedagang Eceran; pihak yang bmenjual barang langsung kepada konsumen
3.
Kegiatan Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan yang menghabiskan atau menggunakan hasil
produksi . Pihak yang melakukan konsumsi di sebut konsumen.
Strategi dalam Usaha
1.
Memilih
senjata komunikasi pemasaran. Ragam "senjata" komunikasi pemasaran
yang bisa digunakan demikian bervariasi, namun dapat dimulai dari identitas,
citra, dan reputasi yang kokoh dan selain itu juga bisa dipilih iklan, promosi
penjualan, humas pemasaran, pemasaran langsung, hingga pemasaran getok-tular.
Pemilihan teknik komunikasi pemasaran, ibarat memilih jenis senjata yang tepat
untuk membidik sasaran, dan untuk memilih teknik yang efektif, maka perlu
merujuk pada sasaran yang ditetapkan. Setiap teknik atau jenis senjata komunikasi
pemasaran tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait antara satu dengan yang
lain.
2.
Mencermati
iklan korporat. Sering iklan dikeluarkan oleh perusahaan untuk menanamkan suatu
ide atau kesan tertentu, sehingga iklan seperti itu disebut iklan korporat.
3.
Keluwesan
iklan multiguna. Iklan multiguna dirancang bukan hanya untuk mencapai suatu
tujuan, melainkan banyak tujuan atau sasaran sekaligus. Misalnya memperkenalkan
produk, menginformasikan tawaran, potongan harga, mempengaruhi perilaku pembelian,
membangun citra, dan masih banyak lagi.
4.
Iklan peduli
ala Indonesia. Selama krismon, iklan berisi pesan moral semacam ini memang
makin ramai, seakan berlomba menghiasi halaman media cetak, serta gencar
ditayangkan televisi dan bahkan tak ketinggalan terdengar di radio. Ada
kecenderungan menarik jika kita mengamatisituasi krisis yang berlarut-larut
dikaitkan dengan periklannan. Nada iklan semakin manusiawi dan menyentuh hati
nurani.
5.
Menggencarkan
promosi silang. Ada tiga langkah yang perlu dicermati agar promosi silang
efektif. Pertama, perhatikan karakteristik produk dan keterkaitannya dengan
produk lain, dan akan mudah dilakukan bila masing-masing produk saling
melengkapi, misalnya: komputer dengan disket. Kedua, amati profil konsumen,
kebiasaan membeli dan memakai produk, serta gaya hidup mereka terkait dengan
produk. Ketiga, seleksi mitra promosi silang, dengan memahami karakteristik
produk dan profil konsumen maka kita lebih mudah untuk menemukan mitra promosi
silang yang tepat.
6.
Menggelar
promosi simpatik. Apabila sebuah perusahaan pernah berpromosi dengan sikap
peduli yang mengundang simpati, setidaknya citra nya di masyarakat menjadi
lebih baik. Cercaan yang biasanya muncul bisa di redam.
7.
Menggaet
pemburu diskon. Dengan diskon yang etis, para pemasar tidak hanya bisa menggaet
para pemburu diskon, tetapi sekaligus mampu menjaga citra positif untuk jangka
panjang.
8.
Sukses
pemasaran dengan sentuhan PR (public relation). Ada empat kriteria agar suatu
program disebut MPR (marketing public relation), yaitu memiliki nilai berita
tinggi sehingga muncul lewat publikasi media cetak, elektronik, atau
interaktif; mengundang rasa simpati publij sehingga banyak khalayak berdecak
kagum aatu mendukung; melibatkan khalayak massal yang terkait dengan program
kehumasan untuk pemasaran suatu produk atau jasa; dan menjadi sarana
penyampaian pesan kehumasan dan kampanye pemasaarn.
9.
Terobosan
humas pemasaran menembus krisis. Terobosan baru dalam bidang pemasaran secara konseptual
disebut humas pemasaran atau Marketing Public Relation (MPR). Ada beragam wujud
program MPR di Indonesia khususnya di masa krisis, dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori, antara lain: Iklan bernilai berita atau iklan
peduli, Promosi Simpatik, kehumasan untuk pemulihan citra, dan Pemasaran dengan
sikap peduli.
10. Publitising: Iklan dengan nilai berita.
Publitising berasal dari kata publicity (publisitas) dan advertising (iklan).
Jadi Publisiting merupakan gabungan antara dimensi periklanan dengan
jurnalistik.
11. Sensasi keterpaduan AFI dan Indonesian Idol.
Program AFI dan Indonesian Idol menjadi ajang promosi yang menjadi tambahan
pemirsa dan pengiklan, juga menjadi sarana Public Relation(PR) yang simpatik
dan edukatif.
12. Keampuhan pemasaran Getok-Tular. Ada satu
prinsip penting yang perlu diterapkan dalam pemasaran getok-tular, yaitu
berusahalah melampaui harapan konsumen, jangan hanya sebatas membuat mereka
puas.
Dari
beberapa tawaran tersebut di atas, maka selusin strategi yang bisa diciptakan
yaitu sinergi pesan tematik, segmentasi media, gaya komunikasi dialogis,
kombinasi reputasi korporat dan citra produk, iklan multiguna, promosi
penjualan simpatik, pemasaran berbasis data, humas pemasaran, pemasaran getok-tular,
promosi di titik penjualan, ajang khusus pemasaran, dan komunikasi akrab
pelanggan.
http://riyanikusuma.wordpress.com/2011/10/10/pengertian-badan-usaha/
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2574:cara-mempromosikan-produk-dan-usaha-&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210
Kamis, 08 November 2012
Forensik Jaringan (bagian 4)
IP traceback menggunakan pendekatan mekanisme berdasarkan probabilistic packet marking (PPM)[8].
Pada PPM setiap router secara probabilitas mendaftarkan informasi tentang jalur
lokal ke paket yang melaluinya sehingga node tujuan dapat merekonstruksi jalur
lengkap yang dilewati oleh paket dengan memeriksa tanda-tanda pada paket yang
diterima.
Ketika suatu router memutuskan menandai sebuah paket dengan probabilitas p, router akan menuliskan informasi pada bagian penanda, akibatnya tanda yang dibuat oleh upstream router akan terhapus. Agar PPM dapat bekerja. PPM mengijinkan korban untuk menentukan perkiraan lokasi sumber dari serangan tanpa memerlukan bantuan dari operator jaringan luar. Hal tersebut bahkan bisa dilakukan setelah serangan berakhir. Algoritma penanda dapat diimplementasikan tanpa menghasilkan overhead yang signifikan pada router jaringan. Algoritma penanda memiliki dua komponen, yaitu prosedur penanda yang dilakukan oleh router pada network dan prosedur rekonstruksi jalur yang diimplementasikan oleh korban. Skema dari IP Traceback dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut ini.
Gambar 2.4 IP Traceback[6]
5.4 Center Track
Center Track adalah jaringan overlay
terdiri atas IP tunnel yang digunakan
secara selektif merouting kembali datagram langsung dari tepi router terluar ke router tracking
khusus[8]. IP tunnel dapat dibuat
pada jaringan IP yang tersedia. Router tracking dapat menentukan tepi router ingress dengan meneliti pada tunnel mana datagram tiba. Router tepi,
harus dapat melakukan input debugging.
Input debugging adalah kelengkapan
diagnosa yang akan memperlihatkan hop
sebelumnya ketika serangan datang dari atau melalui hop tersebut. Routing
dinamis yang dibuat menyebabkan hanya lalu lintas yang menuju korban saja yang
di routing melalui jaringan overlay. Tracking dilakukan dimulai pada router
terdekat dengan korban, lalu dilakukan dengan hop-by-hop.
Gambar 2.5 Contoh Center Track[6]
5.5 Sleepy Watermark Tracing
Sleepy Watermark Tracing (SWT) [9] dikembangkan untuk melakukan traceback menggunakan prinsip hubungan rantai. Metode ini dapat
digunakan untuk melacak serangan ketika penyerang menggunakan komputer yang
dikendalikan secara remote sebagai
mesin budak.
Arsitektur SWT terdiri dari dua
bagian, yaitu SWT guarded host dan SWT guarded gateway. IDS dan aplikasi watermark-enable pada SWT guarded host digunakan sebagai
komponen pendukung. IDS berfungsi sebagai inisiator dari SWT tracing. IDS berinteraksi dengan SWT subsistem melalui SWT guarded host dan mentriger watermark tracing ketika instrusi
terdeteksi.
Gambar 2.6 Guadian gateway dan
Guardian host[6]
Inti dari SWT terdiri dari tiga
komponen interaktif, yaitu Sleepy
Instrusion Response (SIR), Watermark
Correlation (WMC) dan Active Tracing
(AT). SIR menerima permintaan dari IDS, kemudian mengkoordinasikan active tracing dan menyimpan track informasi tracing dari instrusi. WMC menghubungkan incoming dan outgoing
koneksi melalui watermark. AT mengkoordinasi
beberapa bagian dalam jaringan untuk kolaborasi trace dari jalur incoming dan sumber dari instrusi. Gambar 2.7 memperlihatkan hubungan antara
ketiga komponen tersebut.
Gambar 2.7 Arsitektur SWT [9]
Secara default, sistem SWT tidak
aktif. Ketika IDS mendeteksi intrusi, IDS akan mentriger SWT tracing dengan cara menotifikasi SIR memakai informasi koneksi.
Berdasarkan permintaan dari IDS, SIR pertama kali akan mengaktifkan koneksi
intrusi untuk periode waktu tertentu. Kemudian SIR akan mentriger active tracing pada guardian gateway dengan mengirimkan notifikasi trace. Akhirnya, SIR
menotifkasi aplikasi WM enabled untuk
menginjeksi watermark yang diminta.
SIR juga menyimpan jejak dari informasi tracing
intrusi dengan mengembalikannya ke SWT
guardian gateway, dan apabila IDS meminta informasi tersebut, SIR akan
menyediakan informasi yang dibutuhkan.
Jika pada periode waktu tertentu
tidak ada informasi trace yang
dikembalikan ke SWT guardian gateway
atau tidak ada notifikasi lanjutan dari IDS, maka komponen respon intrusi akan
kembali tidak aktif. Injeksi watermark
hanya akan terjadi apabila ada intrusi yang terdeteksi dan hanya aplikasi
jaringan intruder yang akan menerima respon watermark.
Next
Langganan:
Postingan (Atom)