Bulu sering dianggap sebagai lambang kejahatan.Makin banyak bulun yang tumbuh di tubuh seorang cowok,konon mengindikasikan yang bersangkutan makin macho.Nah, kalo bulu yang “ITU”???
Entah kenapa,kalo ngomongin soal bulu ingatan langsung melayang pada padang sabana di Nusa Tenggara Timur.Padang luas nan indah namun sesak oleh rumput bebagai ukuran.
Well,jika menggunakan majas hiperbola,padang sabana bisa diibaratkan dengan tubuhkita yang ditumbuhi banyak bulu.Bulu yang tumbuh di segala penjuru tubuh,kalo diperhatikan dengan baik juga memberi kesan sesak.Bedanya,bulu-bulu ini nggak terlihat indah.Pada sebagian justru bikin kelihatan dekil.
Itu baru bulu-bulu yang kasat dengan mata!.Gimana dengan bulu-bulu yang nggak kasat dengan mata alias nggak bisa dilihat sembarang orang?.Misalnya,bulu pubis.
Huah!.Lebih parah!.Seperti kita tau bersama,lokasi bulu pubis tumbuh kan space-nya kecil dan nyempil.Jarang terjamah sinar matahari,bahkan udara pun harus lewat dengan susah payah.Sementara,perkembangbiakan bulu-bulu itu bagaikan perkembangan jentik nyamuk di got.Nggak peduli udah “senggol-senggolan”,tetp aja tumbuh terus!.
Hasilnya.....?
Nah,ini dia!.Bulu pubis yang kemunculannya ditentukan oleh faktor genetis dan dipicu oleh turunan hormon testosteron yang bernama melatonin tersebut,kabarnya hingga sekarang selalu jadi bahan perdebatan di antara para ahli seksologi.Tentu bukan masalah bagaimana cara numbuhin atau mencegahnya tumbuh.Tapi,lebihke arah masalah apa sebenarnya fungsinya?.
Sebagian ahli seksiologi berpendapat bahwa bulu pubis memiliki fungsi sebagai saringan.Maksudnya,bulu pubis yang mengitari alat kelamin itu bertugas menyaring bibit-bibit penyakit yang hendak nyelonong masuk kedalam organ reproduksi kita.
Bisa diterima akal sih.Namun,faktanya ngga sedikit orang mengeluh ada yang nggak beres dengan alat kelaminnya gara-gara bulu pubis.Contohnya,getel-gatel di sekitar selangkangan dan biji.Setelah diperiksa ke dokter ternyata biang keroknya jamur dan bakteri yang bercokokl di sela-sela rimbunnya bulu pubis.
Yap.Bulu pubis terlalu lebat memang membuat area tempat tinggalnyajadi lembab.Soal itu tadi,minim sinar matahari dan udara bebas!.Apalagi bagi kita yang tinggal didaerah tropis.Kerimbunan bulu pubis menyebabkan suhu ditempat tinggalnya naik.Bikin gerah,hingga memancing kita mengeluarkan keringat berlebihan.
Butir-butir keringat ini akan menjadi susah keringnya,makanya lembab.Kelembaban jelas mengundang jamur dan bakteri untuk ikut nangkringdi sini!.Jamur dan bakteri bukan cuma menciptakan aroma yang nggak asoy disekitar alat kelaminaja.Tapi,plus comliment gatel-gatel,dan lain-lain.
Terus,gimana dong solusinya?
Begini.Solusi yang aman adalah tetap memelihara bulu pubis,cuma raji membuat cepak.Kenapa?Sebab,bulu pubis juga mahluk hidup.Dan,biar bagaimana jeleknya tuh bulu,”dia” tetep bisa dimanfaatkan buat saringan.Hanya aja,biar nggak membawa bencana dikemudian hari,jumlahnya harus diatur.Jangan kelewatan rame,jangan kelewatan gondrong.
So,mari kita cepaki bulu pubis masing-masing sekanrang juga!.
Setuju????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar